Selasa, 02 April 2013

Kesehatan mental : Konsep Sehat Berdasarkan Dimensi-Dimensinya, Sejarah Kesehatan Mental Dan Teori Kepribadian Sehat.



Kesehatan mental : Konsep Sehat Berdasarkan Dimensi-Dimensinya, Sejarah Kesehatan Mental Dan Teori Kepribadian Sehat.
Kesehatan mental ternyata dipengaruhi oleh gaya hidup (life style). Kondisi lingkungan yang kurang baik cenderung berdampak buruk terhadap kesehatan mental seseorang. Contohnya  seperti seorang anak bergabung dengan sekelompok orang yang mengkonsumsi minuman beralkohol atau menggunakan obat-obatan terlarang, dapat memicu terjadinya gangguan kesehatan mental atau depresi karena kemungkinan besar anak itu akan mengikuti aktivitas di lingkungannya. Kesehatan mental mempunyai konsep sehat berdasarkan dimensi-dimensinya.

1.  Konsep sehat berdasarkan dimensi-dimensinya :

A. Dimensi Emosi
Sehat secara dimensi adalah seseorang yang dapat mengontrol atau mengekspresikan perasaan yang ada dalam dirinya, seperti marah, dan kesal secara berlebihan. Bagian ini termasuk dalam dimensi emosi, karena dapat mengontrol emosinya
B. Dimensi Intelektual
Orang yang dapat memecahkan masalahnya dengan tenang, merupakan orang yang mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Bagian ini termasuk dalam dimensi intelektual karena menggunakan intelektualnya
C. Dimensi Sosial
Seseorang dapat melakukan perannya dalam berinteraksi atau berhubungan dengan orang lain dalam ruang lingkup yang baik. Seperti melakukan kegiatan RT (Rukun Tetangga)
D. Dimensi Fisik
Kesehatan dalam fisik adalah seseorang dalam keadaan tidak ada penyakit dan organ tubuh normal.
E. Dimensi Mental
Kesehatan mental adalah suatu keadaan yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain.
F. Dimensi Spiritual
Spiritual adalah kehidupan kerohanian/ruhani. Orang-orang yang sehat secara spiritual adalah orang-orang yang menyerahkan diri kepada agama kepercayaannya masing-masing ,  dan kondisi jiwa dan id mereka secara rohani di anggap sehat karena mereka mempunyai pikiran yang jernih dan tidak melakukan hal-hal dalam luar batas dan juga berpikir secara rasional.

2. Sejarah Kesehatan Mental
Zaman dahulu orang menduga bahwa penyebab penyakit mental adalah setan, roh-roh jahat dan dosa-dosa yang mereka buat. Oleh karena itu para penderita penyakit mental dimasukkan dalam penjara-penjara di bawah tanah atau dihukum dan diikat erat-erat dengan rantai besi yang berat dan kuat. Namun, lambat laun ada usaha-usaha melalukan perbaikan dalam mengatasi orang-orang yg mengalami gangguan mental.

Kesehatan mental ungkapan ini diciptakan oleh W. Swetster di tahun 1843, dan penuh dengan konten yang sebenarnya melalui "pribadi" pengalaman berkumpul oleh ahli asuransi Beers Amerika. Tujuannya adalah untuk memastikan perawatan yang lebih manusiawi dari sakit mental, cara bagaimana tujuannya ini dilakukan dalam konteks yang lebih luas melampaui domain perawatan kesehatan tidak bisa disebut hanya kejiwaan.
Kesehatan mental mulai berkembang sejak perang dunia ke II .Sejak awal perang dunia ke II kesehatan mental bukan lagi suatu istilah yang asing bagi orang – orang .Dalam bidang kesehatan mental kita dapat memahami bahwa gangguan mental itu telah terjadi sejak awal peradaban manusia dan sekaligus telah ada upaya-upaya mengatasinya sejalan dengan peradaban.
Namun seiring jaman yang semakin maju dan perkembangan ilmu pengetahuan Philippe Pinel di Perancis dan William Tuke dari Inggris, mengadakan perbaikan dalam menanggulangi orang-orang yang terganggu mentalnya.

3. Pendekatan Kesehatan Mental

Seseorang dapat dikatakan mencapai taraf kesehatan jiwa, jika ia dapat kesempatan untuk mengembangkan potensialitasnya menuju kedewasaan, ia bisa menghargai orang lain dan dirinya sendiri, ada 3 teori dalam kesehatan mental, yaitu orientasi klasik, orientasi penyesuian diri, dan orientasi perkembangan potensi :

A.    Orientasi klasik
Seseorang dapat dikatakan sehat jika orang tersebut tidak mempunyai kelakukan dan perasaan tertentu, seperti rasa rendah diri, rasa lelah, cemas, ketegangan, yang dapat menimbulkan perasaan sakit atau tidak sehat yang dapat mengganggu kegiatan sehari-hari.
                                         
B.    Orientasi Penyesuaian Diri
Seseorang dapat dikatakan sehat jika pada hubungan antara individu dengan lingkungannya. Orang yang sehat secara psikologis adalah orang yang mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan tuntutan orang lain serta lingkungan sekitarnya.

C.    Orientasi Perkembangan Potensi
Keharmonisan antara pikiran dan perasaan dapat mebuat tidakan seseorang tampak matang dan wajar, dalam mencapai beberapa taraf kesehatan jiwa, jika seseorang dapat kesempatan untuk mengembangkan potensialitasnya menuju kedewasaan, bisa menghargai dirinya sendiri dan bisa di hargai oleh orang lain.


4. Teori Kepribadian Sehat Menurut :
           
A.    Aliran Psikoanalisa
Freud menganggap bahwa kesadaran hanya merupakan sebagian kecil saja daripada seluruh kehidupan psikis,Freud memisahkan psyche itu sebagai gunung es ditengah lautan yang ada diatas permukaan air laut itu menggambarkan kesadaran,sedangkan dibawah permukaan air laut-yang merupakan bagian terbesar menggambarkan ketidaksadaran.Di dalam ketidaksadaran itulah terdapat kekuatan-kekuatan dasar yang mendorong pribadi.Karena itu untuk benar-benar memahami kepribadian manusia.
B.     Aliran Behavioristik
Pandangan Behavioristic dengan menekankan pada aspek observasi dan proses internal individu.Bagi mereka yang beraliran kognitif. Pandangan bandura dirasakan lebih lengkap dibandingkan pandangan ahli behavioristic lainnya.Oleh karena teorinya disebut teori belajar social atau modeling.Prinsipnya adalah perilaku merupakan hasil interaksi resiprokal antara pengaruh tingkah laku,kognitif dan lingkungan.
C.    Aliran Humanistik
Menurut aliran humanistik kepribadian yang sehat, individu dituntut untuk mengembangkan potensi yang terdapat didalam dirinya sendiri. Bukan saja mengandalakan pengalaman-pengalaman yang terbentuk pada masa lalu dan memberikan diri untuk belajar mengenai suatu pola mengenai yang baik dan benar sehingga menghasilkan respon individu yang bersifat pasif.
Ciri dari kepribadian sehat adalah mengatualisasikan diri, bukan respon pasif buatan atau individu yang terimajinasikan oleh pengalaman-pengalaman masa lalu. Aktualisasi diri adalah mampu mengedepankan keunikan dalam pribadi setiap individu, karena setiap individu memiliki hati nurani dan kognisi untuk menimbang-nimbang segala sesuatu yang menjadi kebutuhannya.


5. Berikut pendapat beberapa ahli dalam kesehatan mental:

A.    Pendapat Allport
Konsep diri (self) merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian yang sehat. Baik kata maupun konsep tersebut tampaknya sederhana sampai kita  mulai memeriksa bermacam-macam cara bagaimana ahli-ahli teori kepribadian berusaha menjelaskan sifat dan fungsinya. Bermacam-macam penjelasan mungkin membingungkan kita tentang apa kiranya arti dari istilah yang sederhana. Allport tidak menggambarkan perkembangan kepribadian menurut tingkat-tingkat yang jelas, seperti halnya dengan perkembangan diri. Kekurangan perhatian terhadap perkembangan kepribadian ini adalah sesuai dengan kepercayaannya bahwa kepribadian dewasa merupakan fungsi dari masa sekarang dan masa yang akan datang seseorang daripada masa lampaunya.

B.     Pendapat Rogers
Tidak seperti Allport, yang datanya semata-mata diperoleh dari studi tentang orang-orang dewasa yang matang dan sehat, Rogers bekerja dengan individu-individu yang terganggu yang mencari bantuan untuk mengubah kepribadian mereka. Untuk merawat pasien-pasien ini, Rogers mengembangkan suatu metode terapi yang menempatkan tanggung jawab utama terhadap perubahan kepribadian pada klien. Karena itu disebut “terapi yang berpusat pada klien.

C.    Pendapat Maslow
Dalam pandangan Maslow, semua manusia memiliki perjuangan atau kecenderungan yang dibawa sejak lahir untuk mengaktualisasikan diri. Akan tetapi ada lebih banyak hal yang terkandung dalama teorinya tentang dorongan manusia.

Ada beberapa prasyarat untuk mencapai aktualisasi diri ialah memuaskan empat kebutuhan yang berada dalam tingkat yang lebih rendah yaitu:
1. Kebutuhan kebutuhan fisiologis,
2. Kebutuhan- kebutuhan akan rasa aman,
3. Kebutuhan-kebutuhan akan memiliki dan cinta,
4. Kebutuhan-kebutuhan akan penghargaan. Kebutuhan-kebutuhan ini harus sekurang-kurangnya sebagiannya dipuaskan dalam urutan ini, sebelum timbul kebutuhan akan aktualisasi diri.

D.    Pendapat Erick Fromm
Apa yang penting dalam mempengaruhi kepribadian ialah kebutuhan-kebutuhan psikologis yang tidak dimiliki oleh binatang-binatang lebih rendah. Semua manusia baik sehat dan tidak sehat didorong oleh kebutuhan-kebutuhan tersebut. Perbedaan antara mereka terletak dalam cara bagaimana kebutuhan-kebutuhan ini dipuaskan. Orang-orang sehat memuaskan kebutuhan-kebutuhan psikologis secara kreatif dan produktif. Orang-orang yang sakit memuaskan kebutuhan-kebutuhan tersebut dengan cara-cara irasional.

Source from: